-
Apa perbedaan antara monolithic dan microservices architecture?
- Monolithic architecture mengintegrasikan seluruh aplikasi dalam satu unit, sedangkan microservices architecture memecah aplikasi menjadi layanan-layanan kecil dan independen yang dapat dikembangkan, di-deploy, dan diskalakan secara terpisah.
-
Jelaskan apa itu RESTful API dan bagaimana cara kerjanya.
- RESTful API adalah gaya arsitektur yang menggunakan HTTP requests untuk mengakses dan memanipulasi data. Prinsip dasar REST termasuk statelessness, penggunaan HTTP methods (GET, POST, PUT, DELETE), dan penggunaan URI untuk identifikasi sumber daya.
-
Apa itu GraphQL dan bagaimana berbeda dari REST?
- GraphQL adalah query language untuk API yang memungkinkan klien meminta hanya data yang mereka butuhkan, berbeda dengan REST yang sering mengembalikan lebih banyak data daripada yang diperlukan.
-
Bagaimana cara menangani keamanan dalam aplikasi backend?
- Keamanan aplikasi backend dapat ditingkatkan dengan penggunaan autentikasi dan otorisasi yang kuat, enkripsi data, perlindungan dari serangan SQL Injection, XSS, dan CSRF, serta pemantauan log untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan.
-
Apa itu database relasional dan non-relasional? Berikan contoh masing-masing.
- Database relasional (misalnya MySQL, PostgreSQL) menyimpan data dalam tabel dengan relasi antara tabel. Database non-relasional (misalnya MongoDB, Cassandra) menyimpan data dalam format yang lebih fleksibel seperti dokumen atau key-value.
-
Jelaskan apa itu ORM dan sebutkan beberapa contoh.
- Object-Relational Mapping (ORM) adalah teknik untuk mengakses database relasional dengan menggunakan objek dalam bahasa pemrograman. Contoh ORM termasuk Sequelize untuk Node.js, Hibernate untuk Java, dan Entity Framework untuk .NET.
-
Apa itu caching dan mengapa penting dalam aplikasi backend?
- Caching adalah proses menyimpan salinan data yang sering diakses untuk mengurangi waktu akses dan beban pada server. Ini penting untuk meningkatkan performa aplikasi dan mengurangi latensi.
-
Bagaimana cara menangani skala aplikasi backend?
- Skala aplikasi dapat dilakukan secara vertikal (menambah sumber daya pada server yang ada) atau horizontal (menambah lebih banyak server). Teknik lain termasuk load balancing, sharding, dan menggunakan microservices.
-
Apa itu message queue dan bagaimana penggunaannya?
- Message queue adalah sistem yang memungkinkan aplikasi untuk berkomunikasi dan mengirim pesan secara asinkron. Contoh sistem message queue adalah RabbitMQ, Kafka, dan AWS SQS. Ini berguna untuk mendistribusikan beban kerja dan meningkatkan skalabilitas.
-
Jelaskan apa itu API rate limiting dan bagaimana cara mengimplementasikannya.
- API rate limiting adalah teknik untuk membatasi jumlah request yang dapat dilakukan oleh pengguna dalam jangka waktu tertentu. Ini membantu mencegah penyalahgunaan dan overload pada server. Implementasi dapat dilakukan dengan menggunakan middleware atau alat manajemen API.
-
Apa itu containerization dan bagaimana Docker berperan?
- Containerization adalah metode untuk mengemas aplikasi beserta dependensinya dalam kontainer yang portabel dan konsisten. Docker adalah platform populer untuk containerization yang memudahkan pengelolaan dan penyebaran kontainer.
-
Jelaskan konsep ACID dalam database dan pentingnya masing-masing elemen.
- ACID (Atomicity, Consistency, Isolation, Durability) adalah prinsip yang memastikan transaksi database dilakukan secara aman dan konsisten. Atomicity menjamin bahwa semua operasi dalam transaksi terjadi atau tidak sama sekali. Consistency memastikan bahwa database tetap dalam keadaan valid. Isolation menjamin bahwa transaksi berjalan independen. Durability memastikan perubahan permanen setelah transaksi selesai.
-
Bagaimana cara mengelola konfigurasi aplikasi di lingkungan yang berbeda?
- Konfigurasi dapat dikelola dengan menggunakan file konfigurasi terpisah, variabel lingkungan, atau alat manajemen konfigurasi seperti Consul atau etcd. Penggunaan
dotenv
dalam Node.js juga memudahkan pengelolaan konfigurasi.
- Konfigurasi dapat dikelola dengan menggunakan file konfigurasi terpisah, variabel lingkungan, atau alat manajemen konfigurasi seperti Consul atau etcd. Penggunaan
-
Apa itu load balancing dan bagaimana cara kerjanya?
- Load balancing adalah teknik untuk mendistribusikan beban lalu lintas ke beberapa server untuk memastikan ketersediaan dan performa yang optimal. Ini dilakukan menggunakan load balancer yang mengarahkan traffic ke server yang tersedia secara adil.
-
Jelaskan perbedaan antara SQL dan NoSQL.
- SQL adalah sistem database yang berbasis tabel dan menggunakan bahasa query SQL, sedangkan NoSQL adalah sistem database yang lebih fleksibel dalam menyimpan data dalam format yang tidak terstruktur seperti dokumen, key-value, atau graph.
-
Bagaimana cara melakukan backup dan recovery data?
- Backup data dilakukan dengan membuat salinan data secara berkala menggunakan alat backup database. Recovery melibatkan pemulihan data dari salinan cadangan ketika terjadi kegagalan sistem. Alat dan strategi backup dapat bervariasi tergantung pada jenis database dan kebutuhan aplikasi.
-
Apa itu serverless architecture dan bagaimana perbedaannya dengan arsitektur tradisional?
- Serverless architecture memungkinkan pengembang untuk fokus pada kode tanpa mengelola server, dengan penyedia cloud menangani infrastruktur dan skalabilitas. Ini berbeda dengan arsitektur tradisional di mana pengembang harus mengelola server dan sumber daya secara manual.
-
Jelaskan bagaimana cara melakukan logging dan monitoring aplikasi backend.
- Logging melibatkan pencatatan aktivitas aplikasi untuk tujuan debugging dan audit. Monitoring melibatkan pemantauan kesehatan dan performa aplikasi secara real-time. Alat seperti ELK Stack (Elasticsearch, Logstash, Kibana), Prometheus, dan Grafana dapat digunakan untuk logging dan monitoring.
-
Apa itu CI/CD dan bagaimana cara implementasinya?
- CI/CD (Continuous Integration/Continuous Deployment) adalah praktik untuk mengotomatisasi pengujian dan penyebaran kode. Implementasinya melibatkan penggunaan alat seperti Jenkins, GitLab CI, atau GitHub Actions untuk otomatisasi proses build, test, dan deployment.
-
Bagaimana cara menangani concurrency dan parallelism dalam aplikasi backend?
- Concurrency mengacu pada kemampuan untuk menangani beberapa operasi secara bersamaan, sedangkan parallelism adalah pelaksanaan beberapa operasi secara bersamaan. Teknik untuk menangani ini termasuk penggunaan thread, async programming, dan concurrency control.
Ini hanya beberapa pertanyaan umun yang secara teknis harus minimal dikuasi oleh seorang backend engineer. Namun, pertanyaan ini belum tentu akan ditanyakan oleh interviewer. Jadi lebih baik anda melakukan persiapan lebih baik terutama terkait teknis dan perbanyak studi kasus untuk memperkaya kemampuan anda.
Tidak ada komentar