Cerita Pendek

Cerpen: Deadline Project Satu Jam Lagi

TUKANG KETIK
Agustus 16, 2024
0 Komentar
Beranda
Cerita Pendek
Cerpen: Deadline Project Satu Jam Lagi
Alex memandangi layar komputernya dengan tatapan kosong. Di meja kerjanya, kopi yang sudah dingin mulai menguap, dan lampu meja yang berkelip-kelip memberi cahaya temaram pada tumpukan catatan dan buku. Di sudut kanan atas layar, jam digital menunjukkan pukul 11:00 malam. Tenggat waktu proyek yang harus diserahkan pukul 12:00 malam semakin dekat.

Berkali-kali Alex mencoba fokus pada kode yang tampaknya tak pernah selesai. Bug yang sama terus muncul, dan setiap kali dia merasa mendekati solusi, sistemnya justru kembali menjadi kacau. Ketegangan dan kelelahan sudah melumat semangatnya. Beberapa rekan kerjanya sudah mengirim pesan menanyakan perkembangan proyek, tapi Alex belum punya jawaban yang memuaskan.

"Kalau hanya ada satu cara untuk menyelesaikannya..." gumam Alex sambil mengusap wajahnya yang mulai lesu.

Dia teringat nasihat mentor lamanya, seorang programmer yang telah pensiun dan sekarang menghabiskan hari-harinya sebagai pensiunan penulis puisi. Mentor itu pernah berkata, "Kadang-kadang, jawabannya ada di luar sana, hanya perlu sedikit lebih sabar dan sedikit lebih berani."

Alex memutuskan untuk meninggalkan layar komputer sejenak. Dia keluar ke balkon apartemennya yang menghadap ke kota. Hembusan angin malam membuatnya sedikit lebih tenang. Lampu-lampu kota tampak seperti bintang yang tersebar di daratan. Dengan secercah harapan, Alex mengeluarkan ponselnya dan mulai membaca beberapa catatan lama dari mentor tersebut.

Salah satu kutipan menarik perhatiannya: "Terkadang, solusinya ada di dalam diri kita, bukan di dalam kode."

Kembali ke mejanya dengan semangat yang baru, Alex mulai memeriksa kembali kode-kodenya dengan sudut pandang yang segar. Dia menemukan kesalahan kecil yang selama ini terlewatkan—sebuah koma yang hilang di baris kode yang sangat krusial. Dengan perasaan lega dan sedikit rasa malu, dia memperbaiki bug tersebut dan menjalankan programnya. Hasilnya: sukses.

Dengan waktu tersisa sepuluh menit, Alex mengirimkan proyeknya ke server. Ketegangan yang selama ini menghimpitnya akhirnya mulai mereda. Dia mengirimkan pesan singkat kepada timnya: "Selesai. Maaf atas keterlambatannya."

Timnya membalas dengan ucapan terima kasih dan pujian atas kerja kerasnya. Walaupun ada kekurangan dan ketidaksempurnaan, mereka tahu betapa beratnya perjuangan Alex.

Dengan tersenyum, Alex mematikan komputer dan kembali ke balkon. Angin malam terasa lebih segar, dan bintang-bintang di langit tampak lebih bersinar. Meskipun tenggat waktu menegangkan telah berlalu, Alex belajar bahwa terkadang, dalam situasi yang paling menekan sekalipun, yang dibutuhkan hanyalah sedikit ketenangan dan keberanian untuk melihat solusi dari sudut pandang yang baru.

Semoga cerpen ini menggambarkan tekanan dan kepuasan yang sering dialami oleh para programmer di tengah tenggat waktu proyek yang ketat!
Baca Juga Cerita Pendek Lainnya: Cerita Pendek

Penulis blog

TUKANG KETIK
TUKANG KETIK
Programming is 10% writing code, and 90% understanding why it's not working. Coding is trial & error.

Tidak ada komentar

Tolong Ketikannya di jaga dan gunakan bahasa yang sopan. Terima kasih
Atau Boleh request juga artikel apa yang ingin saya bahas ditulisan saya (tapi ini kalau saya bisa dan waktunya ada) maklum saya juga kerja.