Beranda
Artikel
Cyber Security
Teknologi
Contoh Serangan Zero-Day Exploit

    

img source: blog.internxt.com

Zero-Day Exploit adalah jenis serangan keamanan yang memanfaatkan celah atau kerentanan dalam perangkat lunak yang belum diketahui oleh pengembang atau vendor perangkat lunak tersebut. "Zero-day" merujuk pada fakta bahwa kerentanan ini sudah ada sejak hari pertama, tetapi belum diperbaiki atau bahkan diketahui oleh pihak yang berwenang. Oleh karena itu, serangan ini dapat sangat merusak karena tidak ada patch atau perbaikan yang tersedia untuk mengatasi masalah tersebut.

Contoh Serangan Zero-Day Exploit

  1. Serangan Melalui Ransomware WannaCry

    Pada Mei 2017, WannaCry adalah ransomware yang terkenal karena memanfaatkan kerentanan EternalBlue di Windows. Kerentanan ini adalah zero-day exploit yang awalnya ditemukan oleh NSA (National Security Agency) dan bocor ke publik. WannaCry menyebar dengan cepat melalui jaringan komputer yang belum menerapkan patch keamanan yang diperlukan, mengenkripsi file dan meminta tebusan dalam bentuk Bitcoin. Serangan ini mempengaruhi ribuan organisasi di seluruh dunia dan menunjukkan dampak serius dari exploit zero-day.

  2. Eksploitasi Melalui Stuxnet

    Stuxnet, yang ditemukan pada tahun 2010, adalah worm komputer yang dirancang untuk merusak fasilitas nuklir Iran. Worm ini menggunakan beberapa zero-day exploits untuk mengakses sistem industri yang terkontrol secara digital. Salah satu exploit yang digunakan dalam Stuxnet adalah kerentanan dalam driver perangkat USB yang belum diperbaiki, memungkinkan worm untuk menyebar melalui perangkat USB yang terinfeksi.

  3. Penyerangan Melalui CVE-2017-0144

    CVE-2017-0144, juga dikenal sebagai EternalBlue, adalah salah satu kerentanan zero-day yang mempengaruhi Microsoft Windows Server Message Block (SMB). Eksploitasi dari kerentanan ini digunakan dalam serangan ransomware WannaCry dan juga dalam serangan NotPetya, yang melumpuhkan sistem komputer di seluruh dunia dengan tujuan merusak lebih dari sekadar meminta tebusan.

  4. Serangan Melalui Browser Zero-Day

    Pada tahun 2020, peneliti keamanan menemukan zero-day exploit di browser Google Chrome yang memungkinkan penyerang untuk mengeksekusi kode berbahaya di komputer target. Eksploitasi ini, yang dikenal sebagai CVE-2020-15999, memungkinkan penyerang untuk menjalankan kode jahat dan mendapatkan kontrol atas sistem pengguna jika mereka berhasil meyakinkan target untuk mengunjungi situs web yang terinfeksi.

  5. Eksploitasi Melalui Microsoft Exchange Server

    Pada awal tahun 2021, Microsoft Exchange Server menghadapi serangkaian zero-day exploits yang dikenal sebagai Hafnium. Kerentanan ini memungkinkan penyerang untuk melakukan akses tidak sah ke email dan data sensitif di server Exchange yang terinfeksi. Serangan ini menunjukkan bagaimana zero-day exploits dapat memengaruhi aplikasi server yang kritikal dan menyebabkan kebocoran data besar-besaran.

Cara Menghindari Serangan Zero-Day Exploit

  1. Terapkan Pembaruan dan Patch Keamanan Secara Berkala

    Selalu pastikan sistem operasi dan perangkat lunak Anda diperbarui dengan patch keamanan terbaru. Meskipun zero-day exploits mungkin belum terdeteksi, pembaruan rutin dapat mengurangi risiko kerentanan yang diketahui.

  2. Gunakan Solusi Keamanan Terintegrasi

    Implementasikan solusi keamanan yang menawarkan perlindungan berbasis perilaku dan deteksi ancaman zero-day. Alat keamanan yang canggih dapat membantu mendeteksi aktivitas mencurigakan meskipun exploit belum dikenal.

  3. Hati-hati dengan Email dan Lampiran

    Waspadai email dan lampiran dari sumber yang tidak dikenal. Eksploitasi zero-day sering kali disebarkan melalui phishing dan lampiran berbahaya yang dapat menginfeksi sistem Anda.

  4. Implementasikan Prinsip Least Privilege

    Batasi hak akses pengguna hanya pada level yang diperlukan. Dengan cara ini, jika exploit zero-day berhasil dieksekusi, dampaknya bisa diminimalkan dengan hak akses yang terbatas.

  5. Pantau dan Analisis Aktivitas Jaringan

    Gunakan alat pemantauan untuk menganalisis dan mendeteksi pola aktivitas jaringan yang tidak biasa. Deteksi dini terhadap aktivitas anomali dapat membantu mengidentifikasi dan merespons serangan lebih cepat.

Referensi

  1. US-CERT. (2023). Understanding Zero-Day Exploits. US-CERT Zero-Day
  2. Symantec. (2023). Zero-Day Exploits: What You Need to Know. Symantec Zero-Day
  3. Kaspersky. (2023). What is a Zero-Day Exploit? Kaspersky Zero-Day
  4. Microsoft. (2023). Security Updates and Patch Management. Microsoft Patch Management

Penulis blog

TUKANG KETIK
TUKANG KETIK
Programming is 10% writing code, and 90% understanding why it's not working. Coding is trial & error.

Tidak ada komentar

Tolong Ketikannya di jaga dan gunakan bahasa yang sopan. Terima kasih
Atau Boleh request juga artikel apa yang ingin saya bahas ditulisan saya (tapi ini kalau saya bisa dan waktunya ada) maklum saya juga kerja.